Artificial Intelligence Tak Gantikan Peran Dokter, Tapi Bantu Diagnosa dan Prediksi Hasil Pengobatan

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH) Prof Eka J. Wahjoepramono, mengatakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dapat dimanfaatkan untuk pekerjaan manusia dalam dunia kedokteran. Penggunaan AI, kata Eka, dapat membantu mempermudah pekerjaan harian dokter seperti mendiagnosa dan prediksi hasil pengobatan. "AI dapat membantu dokter dalam membuat diagnosa yang lebih akurat, memprediksi hasil pengobatan pasien, dan mengidentifikasi rencana perawatan pasien," ujar Eka melalui keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).

Hal tersebut diungkapkan oleh Eka pada Dies Natalis FK UPH ke 22 tahun. Eka mengatakan AI dapat meningkatkan kualitas perawatan dan dampak pelayanan terhadap pasien. Selamat Jalan AKBP Tri Hambodo dan Selamat Datang AKBP Arief Prasetya

Nama dan Foto Anies Baswedan Muncul di Soal Ujian SMK, Disdik Jatim akan Koordinasi dengan Polisi Arya Saloka dan Amanda Manopo Terekam Video Call Meski Tak Lagi di Ikatan Cinta, Hubungan Terkuak Halaman 4 Ini Pemain yang Bisa Selamatkan Persib Menurut Bojan Hodak, Bukan Ciro atau David da Silva Bolasport.com

Media Belgia Terkejut Radja Nainggolan Gabung Klub Polisi Indonesia, Dikira Kariernya Sudah Mati Bolasport.com Aktivis HAM Belanda Minta Pemerintah Belanda Memblokir Ekspor Suku Cadang Pesawat F 35 ke Israel Meski begitu, dirinya mengatakan peran manusia atau dokter tetap penting dalam pemanfaatan AI.

"Peran manusia tetap tidak tergantikan, terutama dari aspek humanis, kepedulian, empati, pengalaman sosial, dan tanggung jawab kepada pasien. Kita perlu belajar hidup berdampingan dengan teknologi yang ada," ungkapnya. Hal senada diungkapkan oleh FK UPH, Dr. Mochtar Riady yang menekankan pentingnya perhatian terhadap perkembangan AI dalam mendukung pekerjaan dokter di era revolusi industri 4.0. "Teknologi AI memiliki potensi besar untuk mengubah cara hidup dan bekerja manusia. Meskipun AI dapat membantu dokter dalam melakukan diagnosis dan pencegahan, kita tidak boleh melupakan peran penting manusia, terutama dalam hal empati dan perhatian terhadap pasien," ujar Dr. Mochtar.

Seperti diketahui, Dies Natalis FK UPH tahun ini mengangkat tema "C.A.N.C.E.R Conquering Adversity: Approaches in Nurturing Comprehensive and Empathic Cancer Care". Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Related Posts

Cukurova Gastrointestinal 2023: Inovasi dan Kolaborasi di Bidang Gastroenterologi

Cukurovagastrointestinal2023.com adalah konferensi tahunan terkemuka yang berlangsung di Cukurova, Turki, dan menyatukan para ahli, peneliti, dan praktisi di bidang gastroenterologi dari seluruh dunia. Dikenal sebagai salah satu…

Tips Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 14-15 Desember 2023 di Indonesia

Puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 15 Desember 2023. Menurut Royal Museums Greenwich , hujan meteor Geminid berlangsung pada tanggal 4 20 Desember 2023. Puncak…

Dikembangkan eks Orang Terkaya Dunia, Hati-hati Sebar Nyamuk Wolbachia

Ahli kesehatan Masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan pemerintah perlu berhati hati menerapkan penyebaran nyamuk Wolbachia di lima kota di Indonesia. "Sekali lagi hati hati dalam memilih…

Hadapi Tantangan AI, Turnamen Sains Data Nasional Digelar untuk Cari Talenta Terbaik

Pembukaan kegiatan Turnamen Sains Data Nasional (TSDN) 2023 dibuka sejalan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023. Momen Sumpah Pemuda menjadi pemacu penting untuk membangkitkan kembali…

Gerhana Bulan Sebagian 29 Oktober 2023 di Indonesia, Berikut Wilayah yang Dapat Menyaksikannya

Fenomena Gerhana Bulan Sebagian/Parsial akan terjadi di Indonesia pada Minggu, 29 Oktober 2023. Gerhana Bulan Sebagian merupakan peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai…

Gerhana Bulan Sebagian 29 Oktober 2023, Dapat Dilihat di 34 Wilayah Indonesia, Ini Lokasinya

Gerhana Bulan Sebagian merupakan peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Terjadinya fenomena Gerhana Bulan Sebagian disebabkan dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *